Dark Mode
  • Sunday, 12 October 2025
Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Awal Mula Perintah Sholat 5 Waktu

Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Awal Mula Perintah Sholat 5 Waktu

BERITAJAGAT.COM - Isra Mi'raj adalah peristiwa luar biasa yang dialami oleh Baginda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam pada malam 27 Rajab.

Isra merupakan perjalanan Baginda Nabi dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsa Palestina. Sedangkan Mi'raj adalah perjalanan Baginda Nabi dari Masjidil Aqsa menuju sidratul muntaha.

Peristiwa ini menjadi sangat dahsyat karena hanya terjadi dalam satu malam. Lalu bagaimana hal itu bisa terjadi? Buraq, itulah jawabannya.

Ia merupakan hewan langit yang berwarna putih dan atas izin Allah mampu berlari secepat kilat hanya dalam hitungan detik saja.

Peristiwa ini dimulai dengan datangnya para malaikat Allah dan melakukan pembedahan atas dada Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

Proses ini dilakukan untuk pencucian dan pengukuhan iman, islam, keilmuan serta pemuliaan. Ditemani Malaikat Jibril Baginda Nabi Muhammad memulai perjalanannya.

Sesampainya di Masjidil Aqsa, Baginda Nabi melakukan shalat dan secara ruhaniah bertemu dengan para nabi dan rasul pendahulunya.

Pertemuan ini untuk memohon restu sekaligus mengabarkan adanya undangan khusus dari Allah dimalam itu. Undangan itu pun dipenuhi oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dengan melanjutkan perjalanan dari Masjidil Aqsa menuju langit.

Banyak peristiwa yang Baginda Nabi saksikan dalam perjalanan itu, mulai dari siksa hingga anugerah para umatnya.

Akhirnya Nabi sampai di sidratul muntaha, sebuah ujung dari semesta. Beliau berjumpa dengan sang Maha Pencipta yang Agung Allah SWT.

Baginda Nabi Muhammad mendapat perintah shalat 50 waktu dalam sehari semalam sebagai kewajiban para umatnya. Tanpa merasa berat Baginda pun undur diri dengan membawa apa yang telah diperintahkan.

Sesampainya di langit keenam, Rasulullah bertemu Nabi Musa Alaihissalam sehingga Baginda Nabi menjelaskan apa perintah yang sedang dibawanya.

Nabi Musa Alaihissalam pun menyarankan agar beliau kembali menghadap Allah dan memohon keringanan atas perintah shalat 50 waktu dalam sehari semalam.

Atas saran dari Nabi Musa Alaihissalam Baginda pun kembali berjumpa dengan Allah dan memohon keringanan. Negosiasi itu terjadi berulang kali hingga akhirnya Allah menetapkan kewajiban shalat lima waktu dalam sehari semalam.

Baginda Nabi Muhammad pun menyetujuinya sebagai perintah hai bagi para umat umatnya. Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah kami berkahi sekelilingnya agar kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda kebesaran kami.***

Comment / Reply From