Dark Mode
  • Sunday, 12 October 2025
Gejala dan Penyebab Hipotermia-yang-Menyebabkan-Pendaki-Carstensz-Meninggal-Dunia

Gejala dan Penyebab Hipotermia-yang-Menyebabkan-Pendaki-Carstensz-Meninggal-Dunia

BERTIAJAGAT.COM - Dua pendaki meninggal dunia di Puncak Carstensz, Kabupaten Mimika, Papua Tengah pada Sabtu 1 Maret 2025.

Kedua pendaki yang meninggal dunia itu adalah Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono karena mengalami hipotermia.

Hipotermia merupakan kondisi yang sering dihadapi para pendaki saat berada di ketinggian. Mengutip healthline, hipotermia adalah kondisi saat suhu inti tubuh turun di 35 derajat celcius yang mana suhu normal manusia adalah berkisar antara 36,6 hingga 37 derajat celcius.

Sementara menurut national library of medicine hipotermia menyebabkan 15 kematian setiap tahunnya di Amerika Serikat.

Lantas apa gejala dan penyebab hipotermia kondisi yang menyebabkan dua pendaki meninggal dalam pendakian di puncak Carstensz?

Hipotermia dapat berbahaya karena bisa mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir. Komplikasi hipotermia akibat penurunan suhu secara drastis ini dapat mengancam nyawa.

Ada beberapa gejala umum dari hipotermia ini diantaranya menggigil berlebihan, kulit tampak pucat bisa terlihat abu-abu atau bibir membiru.

Selain itu pernapasan melambat, penderitanya tampak berbicara cadel, kecanggungan dan kurang koordinasi serta kebingungan.

Namun selain gejala umum seseorang yang mengalami hipotermia parah juga dapat mengalami beberapa tanda lain seperti kelelahan berlebihan, kehilangan kesadaran hingga gagal nafas akut.

Kondisi hipotermia terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak panas daripada yang dapat dihasilkan badannya.

Tubuh kehilangan panas tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti paparan cuaca dingin dalam waktu lama, bahkan jika paparan dingin disebabkan oleh air dingin maka kehilangan panas dapat terjadi 25 kali lebih cepat dibandingkan saat kena suhu udara berukuran sama.

Selain itu, hipotermia dapat terjadi saat seseorang mengenakan pakaian basah dalam kondisi dingin serta bagi mereka yang tinggal di lingkungan dingin terutama bagi bayi dan lasia karena mereka rentan mengalaminya.***

Comment / Reply From